agus sarwono - programming for dummies

Menikmati segelas air hangat

Salah satu kebiasaan yang saya lakukan di pagi hari adalah minum air hangat, terutama jika ditambahkan sedikit rasa manis. Selain dapat menyegarkan tubuh dan pikiran, minum air di pagi hari sangat baik untuk kesehatan, terutama jika yang diminum adalah air putih.

Setiap harinya, kita sebaiknya mengonsumsi sekitar 2 liter air untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh.

Dulu, setiap kali saya ingin meminum air hangat, saya menggunakan dispenser air dengan fitur pemanasan otomatis. Fitur ini memudahkan saya untuk menikmati air hangat kapan pun dibutuhkan.

Memang benar memanaskan air menggunakan dispenser sangat cepat dan praktis, serta memastikan air hangat tersedia setiap saat. Namun perlu diingat bahwa kepraktisan ini seringkali disertai dengan biaya yang lebih tinggi. Meskipun dispenser air dengan fitur pemanasan otomatis memberikan kenyamanan, biaya listrik yang dibutuhkan untuk menjaga agar air tetap hangat bisa menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, penggunaan dispenser dnilai lebih mahal karena dapat meningkatkan tagihan listrik secara keseluruhan

Sebagai alternatif, kita bisa mempertimbangkan memasak menggunakan teko listrik, Meskipun ini memerlukan sedikit lebih banyak waktu dan perhatian, penggunaan teko listrik umumnya lebih ekonomis dari pada menggunakan dispenser yang memanaskan air secara terus menerus.

Dengan menggunakan teko lisrik, kita dapat mengontrol jumlah air sesuai dengan kebutuhan, mengurangi pemborosan energi. meskipun membutuhkan sedikit usaha dan waktu untuk memasak air, pendekatan ini dapat menjadi pilihan yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. selain itu kebiasaan ini bisa mengajarkan kita untuk lebih sadar dalam pengunaan energ sehari-hari

Alternatif selanjutnya adalah memasak air dengan menggunakan teko di kompor. Metode ini memiliki keunggulan karena Anda dapat menghemat energi, karena Anda hanya memasak air saat dibutuhkan. Terlebih lagi, jika Anda memasak air dalam jumlah banyak, Anda dapat menyimpannya dalam termos air.

Dengan memasak air di kompor dan menyimpannya dalam termos, Anda tidak perlu terus-menerus memanaskan air setiap kali ingin mengonsumsinya. Ini tidak hanya mengurangi penggunaan energi, tetapi juga memudahkan akses terhadap air hangat kapan pun Anda menginginkannya. Pilihan ini dapat menjadi solusi yang efisien dan hemat energi, terutama jika Anda memiliki kebiasaan mengonsumsi air hangat sepanjang hari.

Alternatif terakhir yang saya pilih saat ini adalah memanfaatkan kompor camping kecil dan botol gas kecil yang saya letakkan di ruang tamu. Dengan cara ini, saya dapat dengan mudah menyalakan kompor tersebut saat ingin air hangat atau panas kapan pun diperlukan. Keuntungan utama dari penggunaan kompor camping kecil ini adalah ukurannya yang kecil, sehingga tidak memakan banyak tempat di ruang tamu.

Selain itu, konsumsi bahan bakarnya juga relatif kecil, karena saya hanya perlu memasak untuk 1-2 gelas saja. Hal ini tidak hanya efisien dari segi penggunaan energi, tetapi juga dapat menghemat biaya bahan bakar. Penggunaan kompor camping kecil ini memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam mendapatkan air hangat tanpa perlu mengandalkan perangkat besar atau listrik.